sebuah jiwa tegas
kukuh saling berpegang
keseragaman akal
yang bisa ditunjukkan
spayber jiwa sakti
jiwa para penerus bangsa
kritis , logis , semangat
tertanam jelas di benaknya
darah yang menerangi negeri
simbol perjuangannya
disiplin dan teguh pendirian
satukan hati tegarkan jiwa
jangan pernah putus asa
tinggi menjulang menyentuh awan
semilir angin tak bisa ditentukan
gelap dan terang
terhempas ombak persaingan
namun spayber yang terdepan
sejarah terhampar diatas titian marmer
terkunci ingatan semu
mungkin akan hilang
namun tidak bagi kami
sang bintang merah
"YA , KAMI SATU !"
suara tajam menari di udara
dan akan tetap sama
meski jiwa tak bersatu raga
Kamis, Agustus 20, 2009
dan seterusnya
Author: Kangkiko
|
Filed Under:
puisi cisna
Biarkan aku terlelap dalam kejam.a malam
dan biarkan aku termenung dalam lengangnya jalan
Jika jantung ini tertusuk kepedihan batin, biarkan kurasakan perihnya
lalu biarkan tanah gersang memelukku hingga topan meniupku ke langit, awan menggapaiku dan aku damai disana
juga biarkan burung panas menjemputku untuk membawaku ke padang berdarah dengan sekepal dosa dan amarah
biarkan rasa dan asa bersatu, lalu pergi dan datang lagi hingga semua kembali
dan biarkan aku termenung dalam lengangnya jalan
Jika jantung ini tertusuk kepedihan batin, biarkan kurasakan perihnya
lalu biarkan tanah gersang memelukku hingga topan meniupku ke langit, awan menggapaiku dan aku damai disana
juga biarkan burung panas menjemputku untuk membawaku ke padang berdarah dengan sekepal dosa dan amarah
biarkan rasa dan asa bersatu, lalu pergi dan datang lagi hingga semua kembali
kemarin ... sekarang ...
Author: Kangkiko
|
Filed Under:
puisi cisna
kemarin seseorang menanyakan satu ketentuan
kemarin seseorang kebingungan dalam menjalankan cara
kemarin seseorang menangis dalam lingkaran tawa
kemarin seseorang mengemis memohon pertolongan
kemarin seseorang memikirkan masadepan dan masa lampau
kemarin seseorang tidur dengan airmata mengering
kemarin seseorang berjalan dengan kaki berlumuran nanah
kemarin seseorang berbicara dengan suara bergetar
kemarin seseorang kesakitan dan tak mendapat obat
kemarin seseorang kehilangan akal
kemarin seseorang merasa sendirian
kemarin seseorang mengarungi arus kepedihan
kemarin seseorang merasa mati
kemarin seseorang merenung sambil meneguk raksa
kemarin seseorang tertatih-tatih menjalankan tugas
kemarin seseorang malu
kemarin seseorang dikucilkan
kemarin seseorang tak ditemani
kemarin seseorang meringis
kemarin seseorang mencabut parang dari jantungnya
kemarin seseorang mengikat pembuluh darah dengan benang murah
kemarin seseorang bosan hidup
sekarang orang itu benarbenar mati tak bernyawa , tak bersemangat , mwncoba hilang dari peredaran , sendirian , gila , menangis darah , mengemis , so' tegar , berteriak , berangan , tertidur , mimpi ,
dan tak pernah bangun lagi !!!!!
kemarin seseorang kebingungan dalam menjalankan cara
kemarin seseorang menangis dalam lingkaran tawa
kemarin seseorang mengemis memohon pertolongan
kemarin seseorang memikirkan masadepan dan masa lampau
kemarin seseorang tidur dengan airmata mengering
kemarin seseorang berjalan dengan kaki berlumuran nanah
kemarin seseorang berbicara dengan suara bergetar
kemarin seseorang kesakitan dan tak mendapat obat
kemarin seseorang kehilangan akal
kemarin seseorang merasa sendirian
kemarin seseorang mengarungi arus kepedihan
kemarin seseorang merasa mati
kemarin seseorang merenung sambil meneguk raksa
kemarin seseorang tertatih-tatih menjalankan tugas
kemarin seseorang malu
kemarin seseorang dikucilkan
kemarin seseorang tak ditemani
kemarin seseorang meringis
kemarin seseorang mencabut parang dari jantungnya
kemarin seseorang mengikat pembuluh darah dengan benang murah
kemarin seseorang bosan hidup
sekarang orang itu benarbenar mati tak bernyawa , tak bersemangat , mwncoba hilang dari peredaran , sendirian , gila , menangis darah , mengemis , so' tegar , berteriak , berangan , tertidur , mimpi ,
dan tak pernah bangun lagi !!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)