Sabtu, Februari 28, 2009

Untuk Wanitaku


Kita bergulat di atas ranjang
memikirkan anak kita makan sayur atau pisang
Sungguhpun jiwa ini ingin saling menyakiti
akal jiwa kita masih mau memberi

Wanita yang kucintai kini berpayung di bawah malam
menyimpan kecantikannya kala aku datang
Tak akan kusinggung segala duka dan muram
Tinggal kutarik dan berucap selamat datang!

Tak akan ku berhenti membelaimu, gadisku
Hanya menunggu reruntuhan cita yang kita terbangkan tinggi-tinggi
Tak apalah kita punya jendela hanya satu
Pintuku ke pintumu tak akan ada yang menderu.

Putihku


oh, kau yang putih, disana,
tolong kemari
tolong langkahku ini
jangan terhenti
jangan takut akan mati

kau yang putih, temani ayunan tanganku kini
habis bisu dipukul ranting cemara
mulutku habis berpeluh karenanya
putihkan segala hatiku yang bau

putih yang disana dekaplah aku
bersama semua teman-temanku
putih, bawalah aku bersamamu

Pelopor akal kita


Untuk para penulis

pena kita nanti diburu satu-satu
isinya dikejar beribu-ribu
hanya kertas yang kini terbang mengharu biru
tapi kita adalah tetap satu

nanti tubuh kita berselimut tanah
dibawah cita kita yang membumbung jua
bergelut hati, antara atas dan bawah
tapi kita tetap satu jiwa

semangat kita adalah awan di angkasa sana
menutupi setiap kebohongan ataupun apapun..
memberi kehangatan di kala dingin menipu
memberi kesejukan di kala bara bertemu
kita satu jiwa, kawan
coretan kita, kan berarti nanti,,
cita kita pasti kan digapai asa
hingga tubuh kita mati

Untuk Senja


Ada beberapa burung camar yang masih bersenggama.
Matahari sudah lelah dan mau meninggalkan tanah kita.
Embun hujan masih berbekas di tiang dan jalan-jalan
Kendaraan berkejaran ke barat dan timur
Bulan bersiap untuk muncul di atas sana
Bintang bergegap menunggu seruan Tuhan

Inilah senja yang sering kita tantang
Tanah kita kini bercahaya kuning dan putih
Jalan masih basah, hitam tapi indah
Jagalah senja yang cerah ini.

Malam malam di Tasik yang telanjang


Malam Kemarin

Aku berjalan di tengah-tengah malam di tasikmalaya. Benar kata orang. Kita harus baik pada semua orang.
Aku berjalan di sekitar depan halaman masjid agung. Bertopi kuning berkilau tenang, berdiri dengan kekar.
Orang-orangnya seakan punya mata tajam yang keras.
Punya kehangatan diantara jarak yang mereka buat sendiri.

Malam tadi
Ada orang yang saling berbisik.
Diantara hujan, dan badai.
Katanya, harta adalah kemerdekaan bagi hatinya dan hatinya.
Malam adalah surga bagi raganya dan raganya

Aku bilang
kasian mereka
Bintang - bintang jadi risi karenanya.
Hapus, hapus
jadilah orang baik'

Angkatanku


mengapa kau hiraukan keringat yang kita keluarkan
sedang kita adalah pahlawan yang bertahan?
Biar raga ini pergi,
Tapi langkah kami kan berbekas abadi disini
terukir di setiap sudut yang ada
kapan kami berjuang dan mengangkat dada

Ingatlah kami, yang tak lelah menberi pada sekolah ini
Teruskanlah langkah kami yang terukir ini
Biarpun raga ini pergi
Tapi, kami adalah arti.

Bukan malamku,bukan diriku


Tahu malam kemarin yang buat aku pusing
Banyak catatan yang lama hilang
tak tahu, aku sudah berkeliling
ia tak kunjung datang

Kepalaku tak berhenti berputar, kini
Banyak yang membuat kegelisahan
cinta, raga, kata, maupun ironi
sudahlah
aku pelari cemara malam
aku tak akan berhenti untuk berlari
Jalanan tak akan pernah putus adanya
tinggal kita melaluinya

Pelari Untuk berhenti


Lihat disana..

Ada orang yang berteriak lantang

berani berlari dan menerjang

katanya bintang adalah kemerdekaan hatinya

katanya dia adalah yang kita cintai selamanya

lihat disana

dia masih berdiri

menunggu hutan kan mati sehingga sepi

menunggu binatang kan bungkam dalam hening malam

lihat disana

Aku mulai marah pada malam

bintang-bintang jadi sakit dan menjerit

orang itu masih berteriak lantang

katanya ia ingin berlari

entah menuju beberapa dimensi yang ia capai

Aku akhirnya melihat diriku sendiri

dihukum malam, sendiri sambil meresapi.

hatiku tak ada yang mau berbagi

hatiku sendiri

aku akhirnya berhenti

seharusnya aku masih berlari dan berteriak kencang

aku harus berhenti

hati ini masih berkata lancang!

Ini Siapa?


Siapa diri yang hinggap di ragaku ini
Yang mudah jatuh
yang mudah rapuh
Siapa diri ini,
tak pernah kutemui
yang hancur
yang mudah bercampur

Tolong aku yang dihinggapi
diri yang rusak ini
mudah menangis
mudah teriris
Hingga hidupku cerah kembali,
tolong aku lagi
ajak aku pagi-pagi

Hingga aku mati
hingga aku pergi
diri ini harus mati
harus segera pergi

Gersang Berpayung Hujan


Aku takut pada pagi
Ia membawa siang, ia membawa juang
Ia bawa mentari, hingga ia berhenti bersinar

Aku takut jika aku mati
meninggalkan seni yang masih ingin berlari
raga ini mati
seni ini masih ingin berlari!!

Laut Bertaut


bisakah kita beranjak dari air mata,
menggoyangkan diri yang rapuh dan hampir tak ada,
tak ada,
Kan kau junjung mimpimu tinggi-tinggi
tak akan hilang hanya karena datang sepi
biar rindu yang selama ini berlayar,
bintang kan menjawab kapan ia kan bersandar

penantianmu tak akan pernah berpaling,
tinggal kau ratapi lagi apa yang ingin kau tangisi
jangan pernah rapuh akan sepi,
janganlah pernah,
kali matahari mungkin kan menyinari malam,
kau akan berjalan menang
bila hatimu begitu, tak akan ada yang menantang.

Yogyakarta


di malioboro tahun 2007
kota ini seakan menjaga berdiri
dan menyambut berkata-kata
sudutnya mencerminkan kehangatan
sisinya mengagungkan kehormatan

kala malam mulai memeluknya
bintang mana yang takjub melihat keadaan di bawah kakinya
di buat kesenangan yang begitu indah
tersiar beberapa sorotan lampu mobil bersahutan

kota ini bisa membungkam rasa sepi dan lara
bagi siapa saja yang menginjak di tanahnya
kota ini bisa memberikan setumpuk kemegahan
walaupun orang hanya pekerja murahan

hingga surya pun membangunkannya
tak ada kata selain sapaan
tak ada gerak melainkan senyuman

Tebaklah mengapa Tuhan menciptakan kota seindah ini
Agar kita sadar,bahwa kita harus mensyukuri

Minggu, Februari 01, 2009

Profil Penyair


Kharisma AMS ( Milzamsutisna )
http://milzamsutisna.blogspot.com/

Muhammad Rizki Nugraha ( Rizki Nugraha )
http://rizkinugraha.blogspot.com/

Crisna Abermartien
http://adakisahdunia.blogspot.com/
 

Rizki Nugraha dan Puisinya Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Ipiet © 2008