Tutup jendela suara itu
Hentakkan dan isak tangis
membuatnya gila
menggenggam kuasa dalam revolver
dilayangkan, ditembuskan
hingga masuk kedalam dentuman
dan hilang !
Teriakkan !
Teriakkan saja wahai manusia indah
Diam,
Diam.
Diam?
Diam!
Diam yang mana yang kau inginkan?
Minggu, Mei 31, 2009
Selasa, Mei 19, 2009
menerobos gelap
Author: Kangkiko
|
Filed Under:
Puisi Rizkinugraha
untuk sahabat yang terkulai
Banyak jalan panjang yang kini kulalui
Namun gelap dan sepi selalu menemani
Biar zat dan uratmu satu
Kan ada sahabat yang berseru aku.
Bukan tubuhmu buat ku letih
Tapi warna wajahmu yang beraroma perih
Bisa ku peluk semua peluhmu
Hingga kau bisa berlari lagi
Namun kini
Akulah sahabatmu yang jatuh
Yang kini rapuh
Tersiram deburan kemalanganmu tuk melaju
Tak apa kawan
Lukamu lukaku tak berlahir duka
Penyajian Tuhan amatlah agung
Hingga tanganku dan tanganmu menutupi perih yang ada
Bias wajahmu kan buat waktu melambung
Banyak jalan panjang yang kini kulalui
Namun gelap dan sepi selalu menemani
Biar zat dan uratmu satu
Kan ada sahabat yang berseru aku.
Bukan tubuhmu buat ku letih
Tapi warna wajahmu yang beraroma perih
Bisa ku peluk semua peluhmu
Hingga kau bisa berlari lagi
Namun kini
Akulah sahabatmu yang jatuh
Yang kini rapuh
Tersiram deburan kemalanganmu tuk melaju
Tak apa kawan
Lukamu lukaku tak berlahir duka
Penyajian Tuhan amatlah agung
Hingga tanganku dan tanganmu menutupi perih yang ada
Bias wajahmu kan buat waktu melambung
Selasa, Mei 12, 2009
kunang - kunang ungu
Author: Kangkiko
|
Filed Under:
Puisi Rizkinugraha
Ku butuh jawaban dari diriku ini
Namun,hanya malam yang bisa kutanya kini..
Biar waktu yang menjawab semua itu..
Kini,hanya tubuhku yang tesujud lesu..
Setahun berlalu bukan lelahku
Dan dimana tanganku tak bisa melambai keras
Jadikan diriku yang lain tuk melanjutkan
Dan..
Tugasku kan mengalir deras..
Namun,hanya malam yang bisa kutanya kini..
Biar waktu yang menjawab semua itu..
Kini,hanya tubuhku yang tesujud lesu..
Setahun berlalu bukan lelahku
Dan dimana tanganku tak bisa melambai keras
Jadikan diriku yang lain tuk melanjutkan
Dan..
Tugasku kan mengalir deras..
Selasa, Mei 05, 2009
Biar ku lari!
Author: Kangkiko
|
Filed Under:
Puisi Rizkinugraha
Teman, ini kisahku di suatu malam
Disaat malam menari dengan pongahnya
Saat bintang lenyap di telan kabutnya,
Hingga Bulan meratapi kesendiriannya..
Ini masa membuatku muram
Masih ada yang menarikku..
Sehingga aku tak bisa terbang...
Walaupun jerit bisa kutaklukan
Namun, kepenatan ini sakit untuk bisa aku lepaskan..
Dan kisahku adalah catatan perjalanan waktu
Dimana ia sendiri yang dapat membuatku terbang..
Biar tanganku kan berlalu..
Namun, waktu itu tak kan pernah bisa hilang..
Disaat malam menari dengan pongahnya
Saat bintang lenyap di telan kabutnya,
Hingga Bulan meratapi kesendiriannya..
Ini masa membuatku muram
Masih ada yang menarikku..
Sehingga aku tak bisa terbang...
Walaupun jerit bisa kutaklukan
Namun, kepenatan ini sakit untuk bisa aku lepaskan..
Dan kisahku adalah catatan perjalanan waktu
Dimana ia sendiri yang dapat membuatku terbang..
Biar tanganku kan berlalu..
Namun, waktu itu tak kan pernah bisa hilang..
Minggu, Mei 03, 2009
Yang terputus..
Author: Kangkiko
|
Filed Under:
Puisi Rizkinugraha
Sedih dan pilu adalah penungguan hidup ini.
Hingga kita kan berada di puncak yang tinggi kembali
jangan keluarkan segala penat dan jeritan yang kau dapat
biarkan ia bersemayam...
Hingga kita kan berada di puncak yang tinggi kembali
jangan keluarkan segala penat dan jeritan yang kau dapat
biarkan ia bersemayam...
Langganan:
Postingan (Atom)