untuk sahabat yang terkulai
Banyak jalan panjang yang kini kulalui
Namun gelap dan sepi selalu menemani
Biar zat dan uratmu satu
Kan ada sahabat yang berseru aku.
Bukan tubuhmu buat ku letih
Tapi warna wajahmu yang beraroma perih
Bisa ku peluk semua peluhmu
Hingga kau bisa berlari lagi
Namun kini
Akulah sahabatmu yang jatuh
Yang kini rapuh
Tersiram deburan kemalanganmu tuk melaju
Tak apa kawan
Lukamu lukaku tak berlahir duka
Penyajian Tuhan amatlah agung
Hingga tanganku dan tanganmu menutupi perih yang ada
Bias wajahmu kan buat waktu melambung
Selasa, Mei 19, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
bagus-bagus eung puisina...
Posting Komentar