Jumat, Juli 24, 2009

penyemangat !


gapailah tanganku kawan
pejamkan matamu dan coba untuk tersenyum
langkahkan kakimu
takkan berat bila bersamaku

beri aku ceritamu kawan
sesakit apapun itu
akulah obat penenangmu
menangislah bila kau mau
menangis dalam rangkulanku

masalahmu masalahku
air matamu air mataku
kita adalah satu
kau dan aku

untuk ayah :(


wajahmu cerminkan kepemimpinan
sikapmu yang bijaksana
membimbing keluarga
keringat yang kau habiskan untuk bekerja
tak pernah kau keluhkan
ketika suaramu menggema
airmataku tertumpah
Subhanalloh.. indah..
betapa besar pengorbananmu
hingga suaramu tak lekang dari telinga burukku ini
harta yang kau cari dan kau relakan untukku
demi aku tumbuh
demi aku jadi manusia berguna
ayah.. maaf.. aku tak bisa berbuat banyak :(
i love u so much...

Selasa, Juli 21, 2009

Terbalut Kegelapan Asa


Gelap..
malam mulai mendekap
menyempurnakan kesendirianku
dingin dan sunyi
adalah kekasihku
binatang malam pun ikut merayu
mengajakku menyanyi, menari, bersenang-senang bersamanya

mereka tak setuju dengan hidupku
mereka tak ingin aku mengeluh
walau raga terbasuh peluh
semangatku pun telah luruh
jika hidup adalah penantian,
penantian untuk menanti apa?
jika hidup adalah pengorbanan,
apa pula yang belum aku korbankan?
nyawa? apa itu yang dia minta?

Mereka


Dengar !!!
suara itu tak pernah hilang
setiap saat selalu terngiang
satu kata,
BANG !!
dan semuanya tak terlihat
hanya terdengar, hanya terasa
coba cari.. cari apa masalahmu?
apa maumu? apa tujuanmu?
semua menangis, marah padamu
ingin menumbangkanmu..
ingin memusnahkanmu
manusia iblis !!

Untukmu


untuk yang penyayang
wajahmu pancarkan sinar
semangatmu tak pernah pudar

untuk yang periang
untaian kata penuh kasih sayang
jemarimu kau ulurkan dengan senang

untuk sang penegar
cobaan kau hadapi dengan sabar
tenang dan tentram dalam Istigfar

untuk yang bermakna
namamu selalu tertanam dalam do'a

Jumat, Juli 03, 2009

cerita remaja


Remaja itu terlelap dalam dekapan selimut dan malam
Hingga fajar membangunkannya
Remaja itu berdiri sebagai laki-laki
Yang masih tegak walau penuh luka dan ambisi

Lalu malam datang lagi
Namun,remaja tak terlelap.
Malam itu ia bekerja sebagai putra yang penuh semangat
Bekerja perih diantara darah dan kemerdekaan
Masa depan bukanlah cita-citanya
Hanya segenggam kebebasan yang ingin diraihnya.

Dalam terjaga,remaja itu tertunduk
Betapa besar bangsa yang kini ia bela
Berdiri kokoh gunung-gunung menjaga tangis dan lara rakyatnya
Memanjang semangat persatuan dari seluruh pelosok persada
Dan kini ia memandang tajam ke depan
Bekerja kembali
Menghilangkan sepi dan perih yang lama menghantui

Remaja itupun terlelap kembali
Tak beralas permadani,tak terdekap selimut pemaisuri
Fajar pun tak mampu buka mata remaja itu lagi
Tak mampu tuk buat ia berdiri
Namun kini
Ia hangat di pelukan ibu pertiwi
 

Rizki Nugraha dan Puisinya Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Ipiet © 2008