Remaja itu terlelap dalam dekapan selimut dan malam
Hingga fajar membangunkannya
Remaja itu berdiri sebagai laki-laki
Yang masih tegak walau penuh luka dan ambisi
Lalu malam datang lagi
Namun,remaja tak terlelap.
Malam itu ia bekerja sebagai putra yang penuh semangat
Bekerja perih diantara darah dan kemerdekaan
Masa depan bukanlah cita-citanya
Hanya segenggam kebebasan yang ingin diraihnya.
Dalam terjaga,remaja itu tertunduk
Betapa besar bangsa yang kini ia bela
Berdiri kokoh gunung-gunung menjaga tangis dan lara rakyatnya
Memanjang semangat persatuan dari seluruh pelosok persada
Dan kini ia memandang tajam ke depan
Bekerja kembali
Menghilangkan sepi dan perih yang lama menghantui
Remaja itupun terlelap kembali
Tak beralas permadani,tak terdekap selimut pemaisuri
Fajar pun tak mampu buka mata remaja itu lagi
Tak mampu tuk buat ia berdiri
Namun kini
Ia hangat di pelukan ibu pertiwi
Jumat, Juli 03, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar