Jumat, September 03, 2010
bukan tetangga baik
Author: Crisna
|
Filed Under:
puisi cisna
amarah dan emosi kalut membara dibakar api, yang ikut berkibar dihempas angin diatas tiang bendera. mereka tak ingin air kalau itu berwarna merah putih dengan bulan sabit. tak juga diinginkan tempat selebar borneo bila tak tersedia tempat berdemo. tapi miris, merah putih dianggap minyak dan angin yang bekerja sama menggelorakan api mereka. padahal rangkulan masih melingkar, tangan masih berjabat dan Tuhan mereka sama, hanya satu. biarlah perampasan, pencurian dan pematenan, bicaralah pada Tuhan-mu itu. Dia akan memberi cobaan sebagai nikmat dan menghilang.
satu bulanku
Author: Crisna
|
Filed Under:
puisi cisna
satu bulanku kecewa
satu bulanku menahan sakit
satu bulanku merasakan perih
satu bulanku merenung
satu bulanku tak punya malam
satu bulanku tak bersinar
satu bulanku menghela nafas
satu bulanku berpikir
satu bulanku menangis
satu bulanku kehilangan
satu bulanku ingat masa lalu
satu bulanku ingin masa lalu
satu bulanku terus menunggu
satu bulanku putus harapan
satu bulanku tetap terikat
satu bulanku biarkan aku tetap seperti satu bulanku
satu bulanku menahan sakit
satu bulanku merasakan perih
satu bulanku merenung
satu bulanku tak punya malam
satu bulanku tak bersinar
satu bulanku menghela nafas
satu bulanku berpikir
satu bulanku menangis
satu bulanku kehilangan
satu bulanku ingat masa lalu
satu bulanku ingin masa lalu
satu bulanku terus menunggu
satu bulanku putus harapan
satu bulanku tetap terikat
satu bulanku biarkan aku tetap seperti satu bulanku
Langganan:
Postingan (Atom)